Prolog

Salam, apa kabar? Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke blog saya. Masih jadi pembelajar dan penulis, jadi maklum kalau tulisan [masih] agak kaku, referensi kurang, dan sebagainya. Juga, karena saya sering baca, apa saja, koran, komik, buku dengan berbagai jenisnya, sayang jika gak ditulis.

Kata Bang Arswendo Atmowiloto, “Jangan hanya membaca. Kalau saat itu sudah mencoba mengarang, pasti lain halnya. Untuk yang terakhir ini saya percaya penuh. Cobalah mengarang sekarang juga. Jangan menunggu dua puluh tahun lagi. Jangan menunggu dua hari lagi. Sekarang juga.”

Adalagi pesan dari Sastrawan terkenal Indonesia, walaupun saya pernah nyobain bukunya, tapi emang kurang cocok sama saya, Pramoedya Ananta Toer, “Semuanya harus ditulis. Apapun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna.”

Dan yang paling “memaksa” saya untuk nulis itu perkataannya Syaikh Abdullah Azzam, sebagaimana sahabat saya, Reza Syam Pratama, beritahu, “Sejarah Islam ditulis dengan hitamnya tinta ulama dan merah darahnya para syuhada”.

Balik lagi, makanya, sekarang saya terus memperbaiki tulisan dan harus banyak baca lagi. hehehe…:). Menurut motivator dunia, Malcolm Gladwell, kita itu dikatakan expert dalam suatu bidang setelah menempuh 10.000 jam pengalaman. Jadi, emang kudu konsisten sebelum memang jadi penulis yang handal punya.

Oya, belum kenalan, saya Ghulam Azzam Robbani, sekarang sedang meniti karir dalam bidang keuangan, pemikiran Islam, tulis-menulis, dan kewirausahaan. Ada yang sudah dimulai, ada yang belum. Masih belum semuanya dimulai dan dikerjakan sih ya. Tapi, memang semuanya harus direncanakan dulu, kan ada yang bilang, “If you fail to plan, you plan to fail”. πŸ™‚

Melalui blog ini, harapannya, saya dapat melatih untuk mengeksplore lebih jauh gagasan dan pemikiran-pemikiran saya, mempertajam rasa bahasa dalam bidang kepenulisan, berbagi manfaat dengan sesama, menyambung silaturahim, dan hal-hal positif lainnya. πŸ™‚

Teringat juga pesan ex Menteri BUMN dan bos Jawa Pos (Bapak Dahlan Iskan), “Menulis itu melatih untuk membuat pikiran menjadi tersusun dan sistematis “, agak lupa kalimat pasnya begimana, tapi kira-kira pesannya itu deh ya.

Kelak, dari blog sederhana ini, harapannya, akan bergulir terus asa dan cita yang menjadi kenyataan. Sekarang memang belum, tapi 5-10 tahun ke depan, who knows?, karenanya, mohon doa, sedang meniti karir menjadi tiga profesi, yang kesemuanya -preneur. Akunpreneur, Quranpreneur, dan Writerpreneur.

Akhir kata, selamat membaca, dan it’s a pleasure for me if you feel great after reading my notes. :).

Seperti kata Frances Quarles, “Saya harap Anda dapat kepuasan saat membaca tulisan ini, sebagaimana saya puas saat menulisnya”. πŸ™‚

§ 2 Responses to Prolog

Leave a comment